Rabu, 23 Juni 2010

Domenech: Perancis Tidak akan Mati

Pelatih Perancis Raymond Domenech.

BLOEMFONTEIN, - Perancis sudah hancur lebur di Piala Dunia 2010. Namun, "Ayam Jantan" tidak akan punah. "Les Bleus" akan tetap jaya di masa datang.

Dalam suasana tim yang tidak kondusif, Perancis harus menandangi partai terakhir penyisihan grup lawan tuan rumah Afrika Selatan dengan kewajiban menang. Beban Perancis semakin berat karena Yoan Gourcuff harus keluar lapangan karena melanggar lawan.

Apa boleh buat, dengan segala keterbatasan, Perancis harus rela menerima kekalahan 1-2 dari "Bafana Bafana". Patrice Evra dkk harus kembali ke negaranya sebagai juru kunci Grup A dengan membawa satu poin saja.

"Mereka memperlihatkan hati yang sebenarnya, pertarungan yang sebenarnya, semangat yang sebenarnya hari ini, itulah yang selam ini saya cari. Kami terlalu banyak membuang energi (dengan peristiwa-peristiwa sebelum pertandingan)," komentar Domenech.

Selama ini Domenech selalu disebut-sebut sebagai titik lemah kesebelasan Perancis. Perjalanan mereka di babak kualifikasi sangat tidak mulus. "Les Bleus" harus menjalani partai play-off menuju putaran final, itupun diakhiri dengan kemenangan kontroversial lawan Irlandia.

Begitu mendapatkan tiket ke Afsel, tak semua orang Perancis yakin akan keberhasilan pasukan Domenech. Presiden UEFA yang juga mantan pemain Perancis, Michel Platini, pun yakin negaranya tidak akan juara seperti pada 1998. Berbagai keraguan itu akhirnya memaksa Federasi Sepak Bola Perancis untuk menyudahi peran Domenech setelah piala dunia dan menggantinya dengan Laurent Blanc.

"Yang ingin saya katakan, saya sedih, karena tim ini punya potensi nyata, semoga sukses bagi pengganti saya. Saya mencintai tim Perancis. Mereka tidak akan mati, mereka akan terus ada. Ini soal jalan menuju sukses," tambah Domenech.

Kegagalan Perancis di fase grup ini pernah terjadi delapan tahun silam. Perancis yang waktu itu berstatus juara bertahan dibuat kelabakan oleh penampilan Senegal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar