Kamis, 24 Juni 2010

Irlandia Mengutuk, Perancis Pun Keok

Detik menentukan setelah Thierry Henry (tengah) mengontrol bola dengan tangannya. Bola yang berubah arah dengan cepat diumpan ke William Gallas dan menjadi gol yang meloloskan Perancis ke Piala Dunia 2010.

DUBLIN, — Ketika awan di atas langit Perancis mendung karena tim nasionalnya tersingkir secara tragis dari arena Piala Dunia 2010, Republik Irlandia justru bersukacita. Bagi mereka, ini merupakan "hadiah" bagi Perancis, yang telah "merampok" tiket putaran final event empat tahun tersebut, yang seharusnya menjadi milik mereka.

Ya, Irlandia (dan dunia) pasti masih ingat dengan jelas bagaimana Perancis menyingkirkan Irlandia di babak play off kualifikasi zona Eropa. "Les Bleus" harus menggunakan tangan Thierry Henry untuk menjebol gawang Irlandia, yang membuat mereka akhirnya melangkah ke Afrika Selatan.

Namun, performa "Ayam Jantan" di putaran final Piala Dunia 2010 ini sangat memprihatinkan. Sebagai raksasa sepak bola dunia karena pernah menjadi juara dunia dan raja Eropa, Perancis justru "mati kutu" karena cuma bisa meraih satu hasil seri dan dua kali menelan kekalahan. Praktis, Perancis pun langsung tersisih di penyisihan grup.

Hasil ini membuat Irlandia sangat senang. Tak ada sedikit pun rasa prihatin atau simpati atas kegagalan Henry dan kawan-kawan.

"Saya sangat senang karena perjalanannya berakhir. Saya pikir, mereka pergi ke sana dengan cara yang salah. Masih ingat cara mereka mengalahkan kami? Semuanya terdokumentasi," ujar mantan manajer Irlandia, Liam Brady, yang mencatat 72 caps bagi negaranya tersebut.

"Mereka sungguh, sungguh bermain buruk," jelas Brady kepada stasiun radio RTE seusai Perancis dipermalukan tuan rumah Afsel dengan skor 1-2.

"Selain permainannya jelek, tabiat mereka juga buruk dan mereka kembali ke rumah dengan membawa malu. Dan Federasi Sepak Bola Perancis tentu saja ikut menanggung malu yang besar."

Majalah Times Irlandia melaporkan "Lucu, Perancis hancur berantakan" ketika masa kepemimpinan Raymond Domenech sebagai Pelatih Perancis berakhir dengan rasa malu yang besar.

Surat kabar Examiner menurunkan headline "Domenech meratapi kegagalan meraih impian" karena kesempatannya sudah berakhir dengan tragis. Timnya tersingkir lebih awal di Piala Dunia.

Ya, Irlandia pantas kecewa kepada Perancis jika mengingat peristiwa bulan November tahun lalu. Ketika itu, Henry mengontrol bola dengan tangannya untuk membantu William Gallas mencetak gol dalam laga play off, yang membuat Irlandia tersingkir. Henry memang mengaku telah melakukan kecurangan itu, tetapi hasil pertandingan tidak bisa berubah sehingga Irlandia tetap gagal melangkah ke Afsel.

Sebelum gol tersebut, Irlandia unggul 1-0. Namun, gol kontroversial pada masa injury time itu membuat skor akhir 1-1, dan Perancis yang berhak mendapat tiket putaran final karena unggul agregat. Brady, yang waktu itu menjadi asisten pelatih, melukiskan bahwa insiden itu "gila".

Rupanya, kutukan semua warga Irlandia membuat Perancis tak berdaya. Mereka harus bertekuk lutut dengan cara yang tragis. Sudah kalah dua kali dan hanya membawa pulang satu poin, "Les Bleus" juga cuma bisa mencetak satu gol dalam tiga laga penyisihan Grup A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar