Senin, 21 Juni 2010

Kaka Diusir, Brasil ke 16 Besar

Gelandang Brasil, Ricardo Kaka (no. 10) menerima kartu kuning kedua setelah wasit Stephane Lannoy menilainya melanggar pemain Pantai Gading, Kader Kaita, pada laga penyisihan grup Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Minggu (20/6/2010).

JOHANNESBURG, — Pemain Brasil, Ricardo Kaka, menerima kartu kuning kedua dalam pertandingan melawan Pantai Gading pada babak penyisihan grup Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Minggu (20/6/2010). Namun, Brasil tetap sukses menutup pertandingan dengan kemenangan 3-1 dan berhak masuk ke 16 besar.

Hasil itu begitu melegakan mengingat selama 20 menit pertama, Brasil kesulitan mengembangkan permainan. Usaha mereka mengalirkan serangan melalui bek kanan Maicon atau Kaka kerap patah di tengah jalan.

Untungnya, meski kerap kehilangan bola, Brasil nyaris tak terancam. Pasalnya, meski bagus dalam merebut bola, Pantai Gading buruk dalam membangun serarangan. Dalam banyak kesempatan, serangan mereka kerap gagal karena buruknya akurasi umpan.

Di tengah kebuntuan itu, Brasil mencoba melakukan serangan dari tengah, yang berujung gol Luis Fabiano pada menit ke-25. Berada di tengah kotak penalti, Fabiano berhasil menguasai umpan terobosan Kaka, dan dari sudut sempit di sisi kiri gawang, ia melepaskan tendangan yang menembus gawang Boubacar Barry.

Gol itu tak banyak mengubah jalannya permainan, selain membuat kedua kubu menurunkan tempo. Sementara Brasil berusaha memperbaiki penguasaan bola dan menyerang dari sektor kanan, Pantai Gading juga melanjutkan pressing mereka.

Hasilnya, meski menguasai bola, Brasil masih kesulitan melancarkan serangan sampai tuntas. Selain itu, mereka masih kerap direpotkan oleh serangan balik Pantai Gading.

Mengandalkan kecepatan para serdadunya, Pantai Gading sebetulnya punya kemampuan menembus barikade pertahanan lawan. Hanya saja, mereka masih belum mampu memperbaiki akurasi umpan sehingga sering kehilangan bola sebelum sempat melakukan eksekusi.

Meski begitu, sesekali kedua kubu menciptakan serangan-serangan kejutan yang cukup berbahaya. Salah satunya adalah tembakan Aruna Dindane yang diblok Julio Cesar pada menit ke-37. Sayang, hingga turun minum, tak ada gol baru tercipta.

Memasuki babak kedua, tak ada perubahan signifikan dari kedua kubu. Sementara Brasil dominan dalam penguasaan bola, Pantai Gading terus melakukan pressing dan mencari peluang serangan balik.

Permainan pun kembali berlangsung alot. Aksi saling gempur dari kedua kubu kerap cuma mentok di luar kotak penalti lawan, sampai pada menit ke-51 Fabiano berhasil menjebol gawang Pantai Gading.

Mengandalkan keterampilan individu, Fabiano mengontrol bola dan mengatasi pengawalan empat pemain lawan sebelum melepaskan tembakan dari tengah gawang. Bola sebetulnya dapat ditepis Barry, namun itu tak mencegah bola mendesak jaring sudut kanan atas gawangnya.

Dari tayangan ulang, Fabiano terlihat mengontrol bola dua kali sebelum menembakkannya. Namun, wasit tetap mengesahkannya.

Keadaan tertinggal dua gol memaksa Pantai Gading mengubah gaya bermainnya. Selain semakin ngotot merebut bola, mereka juga semakin berani memainkan variasi umpan dan keterampilan individu.

Hasilnya, pada menit ke-53, Didier Drogba berhasil menanduk umpan silang Dindane, yang sayangnya melenceng ke sisi kiri gawang Cesar.

Meski gagal, usaha Drogba melambungkan semangat Pantai Gading. Mereka pun semakin agresif dan gencar melancarkan serangan. Namun, karena tak diimbangi disiplin pemain belakang, mereka malah kecolongan gol ketiga Brasil yang dicetak Elano Blumer pada menit ke-62.

Gol bermula dari pergerakan Kaka di sektor kanan pertahanan Pantai Gading. Menjelang akhir lapangan, ia melepaskan umpan silang. Elano menyambutnya dengan juluran kaki yang membuat bola berbelok masuk ke sudut kiri bawah gawang Pantai Gading.

Gol Elano tak lantas melumpuhkan semangat juang Drogba dkk. Mereka malah bermain lebih lepas dan lebih ngotot menyerang. Hasilnya, pada menit ke-79, Pantai Gading berhasil menipiskan jarak berkat gol Drogba. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk umpan Yaya Toure, masuk ke sudut kiri bawah gawang Brasil.

Gol itu melambungkan moral Pantai Gading. Mereka pun terus mencoba melancarkan serangan. Menghadapi perlawanan musuh, Brasil pun menaikkan intensitas serangan. Namun, belum lagi ada yang menciptakan peluang gol, terjadilah insiden kartu kuning kedua Kaka.

Masalah bermula ketika Kader Keita ingin mengawal Kaka. Keduanya terlibat kontak fisik dan Keita terjatuh sambil memegangi muka. Sempat terjadi ketegangan di antara kedua tim, sampai wasit memutuskan memberikan kartu kuning kedua untuk Kaka.

Situasi itu semakin memicu gairah Pantai Gading. Mereka pun berusaha konsisten mengalirkan serangan yang cukup berbahaya. Salah satunya adalah ketika Keita melepaskan tendangan bebas langsung ke gawang Brasil. Namun, Cesar berhasil mencegahnya. Itu adalah peluang gol terbaik terakhir yang dibuat kedua kubu, sebelum peluit berbunyi panjang.

Sepanjang pertandingan, Brasil menguasai bola sebanyak 60 persen dan melepaskan enam tembakan akurat dari 12 usaha. Adapun Pantai Gading membuat tiga peluang emas dari delapan usaha.

Brasil kini duduk di puncak klasemen Grup G dengan enam poin atau unggul lima angka atas Pantai Gading dan Portugal di tempat kedua dan ketiga. Dengan Pantai Gading menyisakan satu laga dan Portugal dua laga, Brasil tak mungkin finis di luar dua besar.

Susunan pemain:
Brasil:
Julio Cesar; Maicon, Lucio, Juan, Michel Bastos, Felipe Melo, Gilberto Silva, Elano (Dani Alves 66), Kaka, Robinho (Ramires 90), Luis Fabiano
Pantai Gading: Boubacar Barry; Emmanuel Eboue (Romaric 71), Kolo Toure, Guy Demel, Siaka Tiene, Didier Zokora, Yaya Toure, Cheik Tiote, Salomon Kalou (Keita 67), Didier Drogba, Aruna Dindane (Gervinho 55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar