Senin, 14 Juni 2010

Sepuluh Gol, Jabulani Belum Memuaskan

Perancang bola Jabulani, Hans-Peter Nuerberg (kanan), menjelaskan kelebihan bola Piala Dunia 2010 itu kepada Kompas.com. Dia didampingi peneliti bola tersebut, Dr Andy Harland, dari Universitas Loughborough, Inggris.

JAKARTA, - Sudah 10 gol terjadi di Piala Dunia 2010. Namun, tak satu pun lahir dari tendangan geledek dari jarak jauh.

Dalam catatan Kompas.com, delapan dari sepuluh gol itu selalu terjadi dalam kotak penalti. Hanya ada dua gol yang lahir dari tendangan dari luar boks terlarang, tapi dua-duanya terjadi karena kesalahan kiper.

Gol pertama dari luar kotak terjadi di gawang Inggris, Sabtu (12/6/2010). Winger kiri Amerika Serikat, Clint Dempsey, menciptakannya lewat tendangan kaki kiri dari jarak sekitar 20 meter dari mulut gawang. Bola mengarah tepat ke Robert Green, tapi kiper Inggris itu gagal menahannya. Bola mental dari tangkapannya lalu masuk gawang.

Gol kedua dari luar kotak terjadi dalam duel Aljazair versus Slovenia. Pencetaknya adalah Robert Karen, yang membidikkan bola pada menit ke-79. Dari kakinya, Jabulani bergulir tak terlalu kencah, memantul ke tanah, lalu menuju pojok kiri gawang. Kiper Aljazair, Faouzi Chaouchi, tak mengira jika bola memantul lebih tinggi. Ia sudah membuka tangannya, tapi Jabulani menghindar dan masuk gawang.

Inggris tak mengomentari gol kecelakaan itu, tapi Pelatih Aljazair Rabah Saadane mengaku bahwa perlu adaptasi lebih untuk menguasai bola berbintik-bintik itu. Pelatih Belanda Bert van Marwijk juga mengeluhkan karakter aneh pada bola sepak ini, terutama saat tendangan bebas. Selama tujuh pertandingan perdana Piala Dunia kali ini, sama sekali belum ada gol tendangan langsung dari bola mati.

Bola baru ini juga tak bersahabat dengan kepala pemain. Sejauh ini, hanya ada satu gol yang terjadi berkat tandukan, yakni gol Gabriel Heinze ke gawang Nigeria. Itupun berawal dari sepak pojok alias bola mati, bukan bola hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar