Kamis, 24 Juni 2010

Sikat Slovenia, Inggris Tembus 16 Besar

Penyerang Inggris, Jermaine Defoe, merayakan golnya ke gawang Slovenia, dalam laga penyisihan grup Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Rabu (23/6/2010).

PORT ELIZABETH, — Kesebelasan Inggris membukukan kemenangan 1-0 atas Slovenia pada laga terakhir penyisihan Grup C Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Rabu (23/6/2010). Mengingat pada laga Grup C lain, Amerika Serikat (AS) menang 1-0 atas Aljazair, Inggris pun harus puas finis sebagai runner-up grup.

Di akhir fase grup ini, AS mengoleksi lima poin dengan surplus satu gol (4-3). Koleksi poin dan surplus gol AS sebetulnya sama dengan Inggris. Namun, karena Inggris hanya menorehkan rekor memasukkan-kemasukan 2-1, mereka harus puas berada di bawah AS.

Slovenia sendiri pantas kecewa karena tersingkir. Pasalnya, untuk bisa lolos ke fase 16 besar, mereka cuma membutuhkan hasil imbang dengan Inggris. Harapan itu tampak bakal menjadi kenyataan karena selama sekitar 12 menit pertama duel versus Inggris, mereka mampu mengendalikan permainan.

Pada menit kedelapan, Slovenia bahkan mampu membuka peluang gol melalui Valter Birsa. Namun, usaha Birsa tak membuahkan gol karena bola berhasil diamankan David James.

Inggris sendiri terus mengalami kesulitan menciptakan peluang sampai mendapat tendangan bebas, menyusul pelanggaran Aleksandar Radosavljevic kepada Wayne Rooney pada menit ke-15.

Frank Lampard yang dipercaya mengeksekusi bola melepaskan tembakan langsung ke gawang. Bola memang berhasil melewati pagar betis Slovenia dan menyasar sudut kanan bawah gawang Slovenia. Namun, bola gagal masuk gawang karena dihentikan Samir Handanovic.

Slovenia belum berkutik, ketika pada menit ke-18, Inggris menciptakan dua peluang melalui Wayne Rooney dan John Terry. Namun, kedua tembakan itu melenceng dari sasaran, setelah sempat membentur pemain lawan.

Inggris kemudian sempat terancam oleh serangan Slovenia. Namun, mereka berhasil mematahkannya dan segera membangun serangan baru, yang berujung gol dari Jermaine Defoe. Dari tengah kotak penalti, Defoe berhasil menjangkau umpan James Milner dan melesakkannya ke tengah gawang Samir Handanovic.

Gol itu melambungkan semangat tempur dan kepercayaan diri Inggris. Mereka, yang sebelumnya sempat ragu-ragu menggulirkan bola ke depan, kini bermain semakin agresif dan lugas.

Setelah terus menekan, Inggris akhirnya kembali membuka ruang bagi terciptanya gol baru melalui Frank Lampard (26) dan Steven Gerrard (30). Namun, sementara tembakan Lampard melambung di atas mistar gawang, eksekusi Gerrard berhasil ditangkap Handanovic.

Tekanan-tekanan itu memaksa Slovenia menurunkan intensitas serangan dan membenahi pertahanan. Usaha mereka cukup efektif mematahkan serangan-serangan Inggris. Sayang, meski berhasil meredam serangan dengan bagus, mereka gagal menyamakan kedudukan sampai berakhirnya babak pertama.

Memasuki babak kedua, Inggris melanjutkan tekanan mereka dan mampu menciptakan peluang gol melalui Defoe pada menit ke-46. Ini bermula dari sepak pojok Rooney yang berhasil diblok Handanovic.

Bola kemudian disundul Gareth Barry ke Defoe yang berada di depan mulut gawang. Defoe memang berhasil menjangkau bola, tetapi sontekan bolanya tak akurat sehingga bola keluar lapangan.

Tiga menit berselang, Inggris dan Defoe kembali membahayakan gawang Slovenia. Dari depan mulut gawang, Defoe berhasil meneruskan umpan Rooney masuk gawang Handanovic. Namun, wasit menganulir gol itu karena Rooney berada dalam posisi off-side sebelum menguasai bola dan mengirim umpan kepada Defoe.

Slovenia belum berkutik, saat Inggris kembali berpeluang memperbesar keunggulan melalui John Terry pada menit ke-57. Dari kotak penalti, Terry berhasil menanduk sepak pojok Barry. Namun, tandukannya ke sudut kanan bawah gawang itu berhasil diblok Handanovic.

Di tengah tekanan itu Slovenia mampu menciptakan huru-hara di kotak penalti Inggris pada menit ke-68. Saat itu, Milivoje Novakovic melepaskan tembakan ke gawang yang diblok John Terry. Bola kemudian mental kepada Zlatko Dedic, yang langsung menembakkan bola ke gawang. Namun, tembakan Dedic mental setelah membentur Glen Johnson.

Tak selesai di situ, bola kemudian jatuh di kaki Robert Koren yang langsung menembakkannya ke arah gawang. Namun, temabakan Koren melenceng dan keluar dari lapangan.

Meski gagal, keberhasilan mengacak-acak benteng Inggris melambungkan semangat juang Slovenia. Mereka pun merenggangkan pertahanan untuk menambah intensitas serangan.

Slovenia memang tak lantas bebas dari tekanan. Namun, setidaknya, mereka mampu memberikan perlawanan. Sayang, meski tak kebobolan, mereka gagal mengubah kedudukan sampai peluit berbunyi panjang.

Selama 90 menit, Inggris menguasai bola sebanyak 54 persen dan melepaskan delapan tembakan tepat ke gawang dari 13 usaha. Adapun Slovenia menciptakan enam peluang emas dari 13 percobaan.

Susunan pemain:
Slovenia:
Samir Handanovic; Miso Brecko, Marko Suler, Bostjan Cesar, Bojan Jokic; Valter Birsa, Robert Koren, Aleksandar Radosavljevic, Andraz Kirm (Tim Matavz 79); Zlatan Ljubijankic (Zlatko Dedic 62), Milivoje Novakovic

Inggris: David James; Glen Johnson, Matthew Upson, John Terry, Ashley Cole; James Milner, Steven Gerrard, Frank Lampard, Gareth Barry; Jermain Defoe (Emile Heskey 85), Wayne Rooney (Joe Cole 72)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar