Rabu, 30 Juni 2010

Polisi Mulai Ramah

Para polisi Afrika Selatan melakukan penjagaan di Stadion Free State, Bloemfontein. Mereka kini lebih aktif dan giat melakukan penjagaan.

JOHANNESBURG, - Entah, mungkin ada instruksi dari atasan, polisi di Afrika Selatan (Afsel) kini mulai ramah. Bahkan, mereka selalu berinisiatif jika melihat sesuatu yang kurang beres atau mencurigakan, terutama berkenaan dengan penonton atau orang asing.

Kinerja polisi memang terus dihajar media massa dalam dan luar negeri sejak Piala Dunia berlangsung. Mereka dianggap kurang tanggap keadaan. Sehingga, masih saja ada kejahatan yang terjadi, terutama kepada wartawan.

Kini, polisi selalu berjaga ketat di setiap pertandingan dengan jumlah yang sangat banyak. Jika awal-awal pertandingan Piala Dunia polisi yang berjaga hanya sedikit, kini bisa dilihat di setiap pojok. Bahkan, polisi juga melakukan patroli secara serius.

Setiap ada kejanggalan atau kecurigaan, patroli polisi akan berhenti untuk menanyakan sesuatu. Orang berdiri sendiri di jalanan pun akan ditanya.

Terutama orang asing mendapat perhatian khusus dari polisi. Jika terlihat bingung, maka akan ada polisi yang datang dan menanyakannya.

"Halo, bung! Anda tidak apa-apa? Ada yang bisa saya bantu?"

Begitu sapa polisi. Sikap yang sama juga dilakukan polisi di Fan Fest. "Kami ingin semua merasa nyaman. Bagaimana pendapat Anda tentang Afrika Selatan? Kami ingin orang asing senang di sini," kata seorang polisi.

Ketika dijawab Afsel menyenangkan, kecuali masalah kriminal, polisi itu akan tersenyum tapi kemudian berargumentasi. "Anda menyaksikan sendiri kriminal itu? Kalau tak menyaksikan sendiri, tak perlu khawatir," katanya.

"Saya mengalami sendiri. Sudah beberapa kali saya dipalak di dekat stadion atau Fan Fest. Bahkan, saat Amerika Serikat bertanding lawan Aljazair di Stadion Loftus, seorang preman nekat memalak saya. Padahal, di seberang jalan banyak polisi," jawab Kompas.com.

Lalu, polisi itu berjanji akan bertindak keras kepada para preman. "Kami ingin menjamin pendatang di sini nyaman dan merasa aman. Tentu, Anda juga hati-hati dalam menjaga diri," jawab polisi itu dengan tetap ramah.

Rasa aman memang menjadi barang yang cukup mahal di Afsel. Sebab, Piala Dunia juga dimanfaatkan para kriminal untuk mengeruk keuntungan dengan cara memalak atau mencuri. Sejauh ini sudah ada beberapa tim peserta Piala Dunia yang kecurian dan sudah ada enam wartawan yang dirampok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar