Rabu, 23 Juni 2010

Domenech Tolak Bersalaman dengan Parreira

Pelatih Perancis Raymond Domenech (kanan), menolak bersalaman dengan pelatih Afrika Selatan Carlos Alberto Parreira.

BLOEMFONTEIN, - Raymond Domenech menunjukkan sikap yang kurang sportif usai timnya kalah 1-2 dari Afrika Selatan, dalam laga pamungkas penyisihan Grup A Piala Dunia 2010 di Stadion Free State, Bloemfontein, Selasa (22/6/10). Pelatih Perancis tersebut menolak untuk bersalaman dengan pelatih tuan rumah, Carlos Alberto Parreira.

Sebenarnya, tidak ada aturan yang mengharuskan pelatih dua tim yang bertanding, bersalaman usai pertandingan. Tetapi, hal itu sudah menjadi sebuah tradisi, yang akan selalu menjadi perhatian jika tidak dilakukan.

Parreira, yang juga gagal membawa "Bafana Bafana" lolos ke putaran kedua, karena hanya menang tipis, meletakkan tangannya di atas pergelangan tangan Domenech. Dalam kesempatan itu, kedua pelatih tersebut sempat saling berbicara.

Tak tahu apa yang dibicarakan. Tetapi, Domenech tidak bersedia menjawab pertanyaan tentang apa yang dikatakan kepada Parreira.

"Saya tidak ingin menjawab pertanyaan ini," ujarnya.

"Apakah ada pertanyaan lain?" tanyanya, setelah pernyataan tersebut ditujukan oleh wartawan lain.

Orang ketiga mencoba peruntungannya: "Mengapa engkau menolak menjawab pertanyaan ini?" dan Domenech tidak menggubrisnya. Dia hanya kembali mengeluarkan pernyataan: "Apakah ada pertanyaan lain?"

"Jika semua pertanyaan itu dilontarkan kepada saya, saya akan meninggalkan kalian, kami tidak dari dunia yang sama," ujarnya kemudian, untuk menanggapi sebuah pertanyaan tentang krisis di dalam tim Perancis.

Parreira, yang sukses membawa Brasil menjadi juara dunia 1994, mencoba untuk menjelaskan kejadian tersebut.

"Saya yakin, itu karena saya telah mengkritik timnya setelah mereka melewati kualifikasi kontroversial (ketika mengalahkan Irlandia pada babak play-off), tetapi saya benar-benar tidak ingat lagi. Ini yang asistennya katakan kepada saya," terang Parreira.

Perancis menjadi juru kunci Grup A, karena hanya menuai satu poin. "Les Bleus" juga merupakan tim yang paling krisis gol, karena dari tiga pertandingan, juara dunia 1998 ini cuma mencetak satu gol, yang dihasilkan Florent Malouda ke gawang Afsel, pada laga terakhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar