Sabtu, 26 Juni 2010

Jelang Uruguay vs Korsel. Tabarez Kenang Uruguay 1950

Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez.

PORT ELIZABETH, - Oscar Tabarez, yang masih kecil ketika Uruguay untuk terakhir kalinya menjadi juara Piala Dunia pada tahun 1950, memiliki peluang untuk membawa negaranya meraih gelar ketiga pada tahun 2010 ini. Pasalnya, langkah mereka untuk menuju ke tangga juara masih terus terjaga setelah berhasil melewati fase penyisihan grup.

Akan tetapi, ambisi untuk mengangkat trofi paling bergengsi di muka bumi tersebut masih harus mendapat ujian lanjutan. Kali ini, tim "Biru Langit" tersebut diwajibkan memenangkan pertandingan melawan Korea Selatan, dalam duel babak perdelapan final di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabet, Sabtu (26/6/10).

"Saya berusia tiga tahun ketika Uruguay menjadi juara 1950. Selama masa kecilku, saya selalu mendengar tentang para pemain yang membawa Uruguay menjadi juara, dan satu di antaranya, Alchides (Ghiggia), yang sekarang berada dengan kami di sini, di Afrika Selatan," ujar bos Uruguay tersebut, Jumat (25/6/10).

"Sangat sulit untuk menyejajarkan antara generasi para pemain bola--Uruguay memiliki tim 1950, yang mendapat penghargaan yang luar biasa.

"Bisakah kami meraih prestasi yang sama? Saya pikir ambisi itu masih berada dalam jangkauan, tetapi kami harus melakukan yang terbaik."

Memang, publik Uruguay menaruh harapan besar kepada timnya yang sekarang. Performa Diego Forlan di Afsel ini menjadi pemberitaan paling hangat di Montevideo, karena mereka memiliki ekspektasi yang tinggi.

"Kita semua manusia dan bisa bermimpi menjadi juara dunia, tetapi itu bukan sebuah ujian yang bagus. Kami harus konsentrasi menghadapi Korea Selatan dan setelah itu mari kita lihat.

"Saya dan para pemain memiliki banyak cerita dari rumah, dari pembicaraan teman-teman kami dan keluarga, dan juga di internet.

"Kami bertanya kepada mereka bagaimana atmosfirnya, dan setiap pertandingan kami ditonton di sekolah, pusat perbelanjaan, dan banyak anak-anak yang mengikuti kami.

"Kegiatan sehari-hari menjadi terhenti sementara karena banyak pesta, dan kami harap mereka akan memiliki alasan untuk melanjutkan kegembiraannya itu besok.

"Kami tidak ingin membangun kastil di udara, tetapi kami tidak akan menyerah tanpa memberikan hasil yang terbaik."

Uruguay tak boleh memandang remeh Korsel. Melihat perjalanannya hingga sampai babak 16 besar ini, "The Taeguk Warriors" memiliki potensi yang besar untuk membuat kejutan, setelah mereka melewati adangan Nigeria dan Yunani di Grup B.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar