Jumat, 25 Juni 2010

Merasakan Kamar Jacko di Afsel

Inilah kamar Michael Jackson di king suite nomor 138 di Palace of Lost City di Sun City, Rustenburg, Afrika Selatan. Dia pernah tinggal di kamar ini selama dua bulan pada 1994.

SUN CITY, — Bagaimana rupa kamar tidur Michael Jackson? Kompas.com beruntung bisa merasakannya. Bukan kamar tidur di rumahnya di Amerika Serikat memang, melainkan kamar di hotel yang pernah dia sewa selama dua bulan di Palace of Lost City Hotel di Sun City Resort, Rustenburg, Afrika Selatan (Afsel).

Ini memang resor elite dan luks. Banyak selebriti dan pemimpin dunia pernah tinggal di situ. Dari Frank Sinatra, Cliff Richard, Elton John, sampai para Miss Universe. Michael Jackson (Jacko) pernah berlibur di situ bersama istrinya, Marie Presley, pada 1994 selama dua bulan.

Dia menyewa king suite nomor 138 di lantai 7. Luas kamarnya saja 43 meter persegi. Selain ada ruang keluarga, bar, sauna, ruang tamu, juga ada dua kamar. Michael jackson memilih kamar yang memiliki pemandangan indah, menghadap ke danau buatan.

"Di sinilah mendiang Michael Jackson pernah tinggal selama dua bulan. Dia tampak menikmatinya karena Sun City Resort sangat tenang dan jauh dari keramaian," tutur Public Relation Sun City Resort, Herliane Portenschlager, sambil menunjukkan kamar Jacko.

Menurut Herliane, kamar king suite yang disewa Jacko itu amat mahal. Saat itu, Jacko harus membayar 52.000 rand (sekitar Rp 61,9 juta) per hari. Artinya, dalam sebulan dia mengeluarkan uang Rp 3,7 miliar.

Sebenarnya, kamar yang disewa Jacko itu tak terlalu berlebihan dalam teknologi. Hanya, suasananya memang sangat menyenangkan. Bahkan, tempat tidurnya juga tak memakai banyak perlengkapan. Cuma, ketenangan di situ sangat terjamin. Itu yang disukai Jacko.

Mencoba berebah di kamar itu, rasanya memang empuk dan rata. Bahannya juga terlihat pilihan.

Yang sangat terlihat, udara di king suite itu memang sangat segar. Nyaris tak ada debu karena dilakukan pembersihan secara rutin. Dari jendela, kita juga bisa memandang jauh ke bukit atau danau buatan. Memang terasa indah. Bahkan, berdiri di jendela itu seolah malas beranjak. Itu mungkin yang membuat Jacko senang. Apalagi, burung-burung liar sering hinggap di dekatnya.

Saat Jacko berada di hotel itu, pengamanan begitu ketat. Namun, Jacko tak terlalu minta macam-macam. Dia cukup dijamin ketenangan dan privasinya. Karena privasinya terjaga, dia betah sampai dua bulan di situ. Apalagi, di atas hotelnya ada helipad. Dengan demikian, sewaktu-waktu dia bisa naik helikopter untuk keliling ke tempat yang dia suka.

Menurut Herliane, Jacko juga suka berjalan-jalan jika pagi hari. Bahkan, dia sempat beberapa kali menemaninya berjalan-jalan di sekitar Sun City Resort.

"Dia kadang curhat, bercerita tentang istrinya. Tapi, kadang dia bertanya banyak hal seperti bagaimana Afrika Selatan dan Nelson Mandela," tutur Herliane, orang Indonesia yang ikut merintis Palace of Lost City.

Resor ini memang sangat megah. Luasnya 1.500 hektar, terletak di sebuah lembah yang diapit beberapa bukit. Di resor itu ada empat hotel. Selain Palace of Lost City yang berbintang enam, juga ada Hotel Cabanas, Crascade, dan Sun City Hotel. Semua terletak di satu resor yang dilengkapi dua lapangan golf, ruang konvensi, ruang entertainment, laut buatan, gempa buatan, dan danau buatan, juga ada kasino.

Itu pula sebabnya, banyak orang-orang penting dunia yang sering berlibur di resor itu. Bahkan, beberapa penyanyi pernah tampil di resor itu, seperti Frank Sinatra dan Elton John.

Rustenburg sendiri terletak 100 kilometer dari Pretoria, ibu kota eksekutif Afsel. Dengan kendaraan mobil, tempat itu hanya ditempuh selama 1,5 jam karena jalanan antara Pretoria dan Sun City sangat bagus, nyaris lurus, dan tak pernah macet.

Meski begitu, Sun City Resort sebenarnya amat terpencil. Justru karena letaknya yang jauh dari keramaian itu, banyak orang penting yang menyukainya.

Itu pula sebabnya, selama Piala Dunia, timnas Inggris sering datang ke tempat itu untuk main golf. Sun City Resort letaknya memang tak terlalu jauh dari markas Inggris di Universitas Royal Bafokeng. Kawasan itu juga jauh dari penduduk sehingga sangat terjaga privasinya. Tak semua orang boleh masuk.

Tim Ghana juga berada di kawasan itu. Hanya, mereka menyewa di Hotel Cabanas dari tanggal 9 Juni sampai 30 Juni.

Kompas.com
beruntung bertemu Herliane. Dia bersedia mengantarkan ke kamar yang menjadi favorit Michael Jackson. Jika dia belum meninggal, maka kemungkinan dia akan datang ke kamar itu lagi. Sebab, dia amat menyukainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar