Sabtu, 19 Juni 2010

Stojkovic, "Pengembara" yang Jadi Penyelamat

Kiper Serbia, Vladimir Stojkovic, ketika menahan tendangan penalti striker Jerman, Lukas Podolski. Serbia menang 1-0.

Milan Jovanovic pasti bangga karena menjadi pencetak gol tunggal Serbia ketika mengalahkan Jerman 1-0 pada laga kedua penyisihan Grup D Piala Dunia 2010, Jumat (18/6/10), di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth. Dengan kemenangan ini, Serbia kembali menguak harapan untuk meraih tiket babak 16 besar, setelah kalah 0-1 dari Ghana di laga perdana.

Namun, penjaga gawang Vladimir Stojkovic pantas menyandang predikat pahlawan. Dalam laga yang diwarnai satu kartu merah kepada striker Jerman Miroslav Klose, kiper yang langganan jadi pemain pinjaman ini membuat sebuah penyelamatan yang fantastis, ketika menahan tendangan penalti Lukas Podolski. Pantas jika pemain berusia 26 tahun ini menjadi man of the match.

Ya, Stojkovic dengan sempurna mengantisipasi eksekusi Podolski pada menit ke-60, ketika wasit Alberto Undiano Mallenco memberikan hukuman tendangan penalti untuk Jerman. Bek Nemanja Vidic melakuan pelanggaran hand-ball di dalam kotak terlarang itu, ketika bermaksud menghalau umpan lambung dari pemain Jerman. Sambil melompat, tangan pemain Manchester United itu pun aktif menyentuh bola.

Di sinilah peran Stojkovic menjadi sangat sentral. Serbia berharap dia bisa menjadi penyelamat "The White Eagles", yang sangat membutuhkan kemenangan di partai kedua ini, setelah menderita kekalahan pada laga pembuka.

Ternyata, Stojkovic berhasil memenuhi ekspektasi Serbia. Kiper Wigan Athletic ini mampu membaca arah tendangan bola Podolski, ke arah kiri gawang. Si "pengembara" ini dengan tepat menepis si kulit bundar ke luar, tanpa bisa dijangkau lagi oleh para pemain Jerman. Selamatlah gawang Serbia, sehingga mereka tetap mempertahankan keunggulan 1-0.

Sebelumnya, Serbia berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan mencetak gol pada menit ke-38 melalui tendangan setengah voli Jovanovic. Gol ini tercipta hanya semenit setelah Klose diusir wasit, menyusul kartu kuning kedua yang diterimanya dalam laga tersebut.

Stojkovic memulai kariernya di klub Red Star Belgrade, ketika berusia 17 tahun. Sayang, kesempatan bermainnya sangat terbatas sehingga dia memutuskan untuk bergabung dengan klub di Bosnia-Herzegovina, FK Leotar, meskipun dengan status pemain pinjaman, sebelum pindah ke FK Zemun.

Tahun 2005, Stojokovic kembali lagi ke Red Star, dan langsung memenangkan dua gelar, yaitu juara liga dan Piala Liga. Performa yang bagus membuat klub Ligue 1 Nantes tertarik untuk menggaetnya pada tahun 2006, dengan harga 3 juta euro. Rupanya, Liga Perancis tidak cocok dengannya, sehingga dia rela "mengembara" lagi sebagai pemain pinjaman selama enam bulan pada Januari 2007, ke klub Liga Belanda, Vitesse Arnhem.

Akhir musim, tepatnya bulan Juli, Stojkovic secara permanen hengkang ke Portugal setelah menandatangani kontrak berdurasi lima tahun dengan Sporting Clube. Dia dibeli dengan harga 1,5 juta euro. Tak lama di Sporting Clube, Stojkovic mulai kehilangan tempat sebagai pemain utam karena digeser pemain muda Rui Patricio. Apalagi, dia juga berseteru dengan manajer Paulo Bento.

Tak nyaman lagi di Portugal, Stojkovic rela "dibuang" ke Getafe sebagai pemain pinjaman di klub Spanyol itu. Namun pada Januari 2010, Stojkovic mendapat lagi klub baru setelah Wigan mengontraknya selama enam bulan.

Di level timnas, Stojkovic, yang berasal dari keluar olahraga (ayahnya bekas seorang penjaga gawang dan ibunya pemain andal bola tangan) merupakan kiper pelapis Nikola Milojevic. Pada kualifikasi Piala Dunia 2010, ia masuk dan kembali menjadi cadangan Dragoslav Jevric. Tetapi di bawah pelatih Miroslav Dukic, ia menjadi pemain reguler.

Nah, dengan performanya yang ciamik ketika menahan penalti Podolski, posisi Stojkovic tampaknya semakin kuat sebagai pemain nomor satu di bawah mistar gawang Serbia. Dia pun mungkin saja memiliki masa depan yang lebih cerah bersama Wigan, karena bisa saja kontraknya diperpanjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar