Senin, 21 Juni 2010

De Rossi, Penyambung Nyawa "Gli Azzurri"

Gelandang Italia, Daniele De Rossi.

NELSPRUIT, - Italia kehilangan kekuatannya. Sebagai juara bertahan, "Gli Azzurri" tak pernah mampu mengalahkan lawan-lawannya di dua laga pertama Piala Dunia 2010. Untunglah Italia memiliki gelandang Daniele De Rossi, yang mampu mengeluarkan Italia dari ancaman kekalahan.

Dalam dua laga perdana itu, baik lawan Paraguay maupun Selandia Baru, tim asuhan Marcello Lippi tersebut selalu kebobolan terlebih dulu. Ketika melawan Paraguay, Senin (14/6/2010), gawang Gianluigi Buffon koyak lebih dulu lewat aksi Antolin Alcaraz pada menit ke-39. De Rossi menyamakannya kemudian, hingga skor berakhir 1-1.

Pada laga kedua, melawan Selandia Baru, Minggu (20/6/2010), Italia seolah mengalami "deja vu". Baru tujuh menit bola bergulir, Fabio Cannavaro dan kawan-kawan kembali kemasukan gol lebih dulu. Kali ini kegagalan Cannavaro mengusir bola berakhir gol dari kaki Shane Smeltz. Italia akhirnya luput dari kekalahan setelah Vicenzo Iaquinta menyamakan skor lewat tendangan penalti. Laga berakhir dengan skor 1-1.

Pada dua laga itu, selalu ada sosok yang tampil sebagai pahlawan penyelamat Italia. Siapa lagi kalau bukan Daniele De Rossi. Golnya ke gawang Paraguay, memanfaatkan sepak pojok Simone Pepe pada menit ke-63, mengakhiri kegundahan pemain Italia yang frustrasi menghadapi tekanan fisik pemain-pemain Amerika Latin.

Dalam laga semalam, De Rossi memang tak mencetak gol ke gawang Selandia Baru. Namun, hadiah penalti untuk Italia berawal dari kerja keras pemain AS Roma itu. Gara-gara De Rossi dijatuhkan Tommy Smith, wasit Stephane Lannoy dari Perancis langsung menunjuk titik putih. Penalti dieksekusi dengan baik oleh Iaquinta, sehingga Italia masih berpeluang lolos ke babak 16 besar meskipun harus bersaing keras dengan tim-tim lain di Grup F.

Usai laga versus "All Whites" itu, De Rossi mendapat predikat bintang lapangan dari para pembaca situs FIFA. Predikat yang tidak berlebihan untuk gelandang terbaik yang dimiliki Italia saat ini. Gelandang yang diprediksikan oleh kapten Roma, Francesco Totti, sebagai pemain yang akan bersinar di turnamen kali ini.

Lahir di Roma, 24 Juli 1983, De Rossi merupakan pemain asli didikan "I Giallorossi" dan menjadi pujaan Romanisti. Selain perannya yang penting bagi tim, kesetiaannya kepada "I Lupi" mendatangkan julukan "Capitan Futuro" bagi pemain yang kerap mendapat peran sebagai gelandang bertahan tersebut.

Setelah membawa timnas Italia U-21 menjadi juara Eropa 2004, lalu mempersembahkan medali perunggu pada Olimpiade Athena di tahun yang sama, De Rossi langsung mendapatkan kesempatan masuk skuad timnas senior. Penampilannya di kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Norwegia membuahkan gol pertamanya untuk "Gli Azzurri". Dalam usia 22 tahun di bulan Maret tahun yang sama, ia dipercaya mengemban tugas sebagai "Il Capitano" Italia dalam laga persahabatan lawan Islandia.

Sayangnya, di putaran final piala dunia di Jerman itu, penampilannya mengalami antiklimaks. Setelah menyikut Brian McBride dari Amerika Serikat di fase grup, De Rossi harus menjalani skors selama empat laga. Untunglah ia masih bisa bermain dalam partai final lawan Perancis. Namun, meski hanya bermain mulai babak kedua, ia berhasil menyarangkan satu buah gol dalam adu penalti. Italia akhirnya menang dalam final tersebut dan De Rossi pulang sebagai juara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar