Minggu, 20 Juni 2010

Ironi Afrika di Benua Sendiri

Kapten Kamerun, Samuel Etoo, tertunduk lesu karena timnya kalah 1-2 dari Denmark, Minggu (20/6/10). Hasil ini membuat Kamerun jadi tim pertama yang tersingkir dari Piala Dunia 2010.

Negera-negara dari benua Afrika menuai hasil yang tidak sesuai harapan dalam perjuangannya di Piala Dunia 2010 ini. Dari enam negara yang ambil bagian dalam pesta sepak bola terakbar tersebut yang berlangsung di Afrika Selatan, hanya Ghana yang sedikit memberikan penghiburan karena perjalanannya bisa sedikit lebih panjang.

Namun tidak dengan yang lain, karena sedang berada di ujung tanduk alias sangat kritis. Bahkan, Kamerun yang menjadi negara terbaik di benua Afrika ini--karena peringkatnya di ranking FIFA paling tinggi, yaitu 19--sudah pasti tersingkir, menyusul kekalahan yang dialaminya dari Denmark, Minggu (20/6/10) dinihari WIB. Sebuah ironi di benua sendiri!

Ya, seharusnya Piala Dunia 2010 ini bisa menjadi panggung bagi tim-tim Afrika untuk mempertontonkan kehebatan, kekuatan dan kecantikan bermain bola. Alasannya, mereka beraksi di rumah sendiri, yang tentunya mendapat banyak dukungan dari suporternya yang fanatik, kreatif dan ekspresif.

Padahal, ketika tampil di luar benuanya, negara-negara Afrika hampir selalu membuat kejutan. Lihat saja apa yang pernah dibuat Nigeria, Kamerun, dan Ghana, ketika Piala Dunia digelar di Eropa, Amerika atau pun Asia. Mereka sangat sulit ditaklukkan dan prestasi terburuknya menembus babak kedua.

Akan tetapi, cerita-cerita indah itu menjadi hilang tak berbekas ketika mereka manggung di tanahnya sendiri. Afsel, sang tuan rumah, terancam menjadi tuan rumah pertama event akbar ini, yang langsung tersisih di fase grup, karena hanya bermain imbang 1-1 lawan Meksiko di partai pembuka penyisihan Grup A, lalu dibantai 0-3 oleh Uruguay pada laga kedua.

Tak jauh berbeda, Nigeria yang biasanya sangat diperhitungkan dalam setiap keikutsertaannya di turnamen empat tahunan ini, malah menelan dua kekalahan. Setelah menyerah 0-1 dari Argentina pada laga perdana penyisihan Grup B, "Super Eagles" kembali keok saat bertemu Yunani. Mereka kalah 1-2, sehingga peluang menuju babak 16 besar hampir tertutup--kansnya ada karena Yunani dan Korea Selatan yang merupakan rival di grup itu, juga sudah menelan satu kekalahan.

Dari Grup C, Aljazair juga masih memiliki peluang lolos meskipun kecil. Adalah kekalahan 0-1 dari Slovenia pada laga pembuka, yang membuat "Rubah Gurun" ini terhimpit, apalagi pada laga kedua mereka hanya bermain 0-0 melawan Inggris. Akan tetapi, keberhasilan menahan Inggris membuat mereka mendapat pujian, karena satu poin dari tim favorit itu justru sedikit membuka jalan menuju perdelapan final.

Nah, yang membuat negara dari benua Afrika cukup bangga adalah performa Ghana. "The Black Stars" kini memimpin klasemen sementara Grup D, setelah menang 1-0 atas Serbia di partai perdana, dan mampu menahan imbang Australia 1-1 di laga kedua, Sabtu (19/6/10). Mereka mengangkangi Jerman, yang akan jadi lawannya pada partai krusial sekaligus pamungkas penyisihan grup, 24 Juni mendatang.

Namun, Kamerun yang semula sangat diharapkan bisa menghadirkan kejutan pada Piala Dunia di Afrika ini, justru meraih hasil yang menyedihkan. Mereka menjadi tim pertama di Piala Dunia 2010 ini yang sudah pasti tersingkir, karena kalah 1-2 dari Denmark pada laga kedua penyisihan Grup E. Sebelumnya, tim "Singa Perkasa" ini juga dipecundangi Jepang dengan skor tipis 0-1. Meskipun masih menyisakan satu laga melawan Belanda, yang sudah pasti lolos, pada 25 Juni, tetapi duel ini tak menentukan lagi. Satu tiket tersisa akan diperebutkan Jepang vs Denmark, pada hari yang sama.

Wakil terakhir dari Afrika, Pantai Gading, masih menyimpan asa untuk bertahan setelah pada laga perdana penyisihan Grup G bermain imbang 0-0 melawan Portugal. "The Elephants" akan melanjutkan perjuangannya pada 21 Juni nanti, ketika bertemu juara dunia lima kali Brasil. Seri apalagi kalah, akan membuat pintu fase knock-out mulai tertutup bagi Didier Drogba dan kawan-kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar