Sabtu, 26 Juni 2010

Pertahanan Solid, Kunci Sukses Uruguay

Pemain Uruguay menyambut gol penyerang Diego Forlan (10) ke gawang Ekuador pada pertandingan penyisihan Piala Dunia 2010 di Quito, Ekuador, Sabtu (10/10). Peluang Uruguay menuju Afrika Selatan masih terbuka jika mereka mampu mengalahkan Argentina.

PORT ELIZABETH, Tim nasional Uruguay kini punya banyak alasan bagus kenapa mereka harus yakin bahwa mereka mampu meraih prestasi tertinggi pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Dengan penampilan impresif sepanjang penyisihan grup, yakni menahan imbang Perancis, mengalahkan tuan rumah Afrika Selatan, dan Meksiko, Uruguay memang layak difavoritkan.

Selain memiliki barisan penyerang haus gol macam Diego Forlan dan Luis Suarez, "La Celeste" juga telah membuktikan punya lini pertahanan solid. Hal ini terbukti dengan status gawang mereka yang hingga saat ini masih perawan alias belum pernah kebobolan.

Padahal saat menjalani babak kualifikasi di zona CONMEBOL, penampilan Uruguay jauh dari kata meyakinkan. Skuad asuhan Oscar Tabarez ini bahkan sampai harus menjalani laga playoff demi mendapat tiket putaran final Piala Dunia 2010.

"Performa Anda selalu naik-turun sepanjang babak kualifikasi. Anda main untuk klub, kemudian Anda bertanding untuk timnas dengan persiapan waktu yang amat sedikit. Kami tak pernah punya waktu cukup untuk bekerja sama dan membicarakan tiap detail permainan, sampai kami ada di sini. Sekarang Anda bisa melihat perbedaannya," papar bek Jorge Fucile.

Pernyataan Fucile ini disetujui rekannya, Mauricio Victorino. "Kami telah bermain dengan sangat baik dan itu berlaku untuk 11 pemain di lapangan, bukan hanya pemain bertahan," cetusnya.

"Ini adalah tim yang menyatu. Saya tahu pemain bertahan telah melaksanakan tugas mereka dan itu membuat kami untuk tetap menjaga fokus dan mewaspadai musuh. Tapi barisan depan juga selalu memberi kami rasa aman karena kami tahu bisa mencetak gol kapan saja," lanjut Victorino.

Sementara itu, kiper Fernando Muslera mengaku tak terlalu memberi perannya bagi tim. Menurut Muslera, ia malah belum bekerja sama sekali. "Jujur, selama ini saya belum punya terlalu banyak pekerjaan, dan ini semua disebabkan oleh kerja keras dari rekan-rekan satu tim saya," ujarnya.

Namun, kondisi ini bisa jadi akan berubah saat Uruguay bertemu Korea Selatan pada perdelapan final. Bila selama ini Muslera menyebut dirinya 'miskin' peran di bawah mistar gawang, maka saat lawan Korsel, kiper Lazio itu kemungkinan besar bakal berjibaku meladeni serangan Park Ji-Sung dkk. Dan untuk mengantisipasi hal tersebut, Muslera mengatakan, Uruguay harus bisa memotong aliran bola Korsel.

"Saat mereka menciptakan kesempatan, biasanya mereka cuma perlu dua atau tiga sentuhan saja. Saat melawan Argentina, mereka menunjukkan bahwa mereka bisa menciptakan bahaya. Kami perlu berhati-hati," ungkapnya.

Pendapat serupa juga diungkapkan Victorino, yang menyebut kekuatan utama "The Taeguk Warriors" terletak di barisan depan mereka.

"Saya pikir penyerang mereka lebih bagus ketimbang pertahanannya. Mereka punya beberapa penyerang yang cepat, dengan gelandang yang baik dalam mengolah bola. Kami perlu menjaga mereka dengan baik. Jika kami membuat kesalahan sekarang, maka kami bisa bersiap pulang," kata bek berusia 27 tahun ini.

Bukan favorit

Menyusul kegemilangan penampilan Uruguay sepanjang penyisihan Grup A, skuad "La Celeste" kini digadang-gadang sebagai salah satu tim favorit, dan diprediksi bakal menghentikan langkah Korsel pada perdelapan final yang berlangsung di Stadion Nelson Mandela Bay malam nanti. Namun, baik pemain maupun pelatih kompak menolak anggapan ini.

"Kami tak peduli dengan kata orang. Kami telah menunjukkan bahwa kami adalah tim bagus di grup kami. Tapi saat ada di babak 16 besar, semua tim berada di level yang sama, itu sebabnya sangat sulit menyebut kami favorit. Kami perlu mencetak gol lebih dulu karena gol pertama bisa jadi krusial," sebut Fucile.

Setali tiga uang dengan pemainnya, Pelatih Oscar Tabarez juga terus mengingatkan anak-anak asuhnya bahwa perjalanan mereka di Afsel belum selesai. Kendati memuji penampilan Diego Forlan dkk, Tabarez tetap meminta skuadnya untuk terus melanjutkan perjuangan mereka saat melawan Korsel.

"Tentu kami telah menganalisis peluang kami. Saya pikir sejauh ini kami telah menunjukkan bahwa kami adalah tim yang kuat. Kami mencoba melakukan apa yang perlu kami lakukan, sesuai dengan pikiran kami sebelum turnamen ini dimulai. Dan saya pikir kami belum mencapai itu. Tapi Uruguay sekarang adalah musuh yang sulit bagi siapa saja," tutup mantan Pelatih AC Milan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar