Sabtu, 26 Juni 2010

Aroma Balas Dendam

Pemain AS Clint Dempsey (kiri), menjadi pencetak gol AS dalam pertemuan dengan Ghana empat tahun lalu di Piala Dunia Jerman. Mampukah kali ini dia mencetak gol lagi

RUSTENBURG, - Jelang pertandingan 16 besar antara Juara Grup C Amerika Serikat dan runner-up Grup D Ghana, aroma balas dendam santer tercium. Pasalnya, di Piala Dunia 2006 lalu, "The Black Stars" sukses mengangkangi AS, 2-1, di babak penyisihan grup. Hasil itu, mengantar Ghana meraih satu tiket perdelapan final, sementara AS harus angkat koper lebih awal.

Sekarang, kedua negara ini akan kembali bertemu. Masing-masing dari negara tersebut punya motivasi sendiri. Bila skuad "The Yanks" ingin membalas dendam empat tahun silam, maka Ghana ingin 'menyelamatkan' muka Afrika di tanah mereka sendiri. Maklum, saat ini Ghana berstatus sebagai satu-satunya wakil Benua Afrika.

Pertarungan keduanya pun diramal bakal berjalan panas, alot sekaligus menentukan. Panas, lantaran kaya dengan aroma balas dendam. Alot, karena kedua tim sama-sama merupakan pejuang sejati di atas lapangan. Menentukan, karena siapapun yang menang di laga ini, berhak maju ke babak perempat final.

Yang lebih menariknya lagi, sebelum datang ke Afsel, kedua negara ini juga mempunyai catatan prestasi yang menyontak mata dunia. Pasukan muda Ghana, yang berlaga di FIFA U-20 World Cup alias Piala Dunia U-20 akhir tahun lalu, sukses meraih gelar Juara Dunia U-20.

Sedangkan AS, secara luar biasa mampu melaju hingga babak final Piala Konfederasi 2009, setelah menggulung Juara Eropa 2008 Spanyol, 2-0, di babak semifinal. Di babak final, "The Sam's Army" akhirnya harus mengakui keunggulan Brasil, 2-3, kendati di paruh pertama laga sempat unggul dua gol terlebih dulu.

Fakta di atas tentu bisa memberi efek positif bagi kedua negara. Apalagi kini kedua tim sama-sama punya pelatih baru, dan anggota skuad yang mayoritas juga baru. Masing-masing dari AS dan Ghana, cuma menyertakan enam pemain yang sama dengan skuad 2006 lalu.

Salah satu yang masih ada di skuad AS saat ini adalah Clint Dempsey, yang mencetak gol pada laga kontra Ghana empat tahun lalu. Dempsey mengenang golnya ke gawang Ghana saat itu, merupakan salah satu gol terpenting dalam karir sepak bolanya.

"Dalam level pribadi, rasanya seperti rollercoaster. Saya sangat senang bisa berada dalam tim. Tapi saat melawan Ghana (Piala Dunia 2006), saya bermain di seluruh permainan dan kami benar-benar total berjuang hingga akhir, dan saya, harus mencetak gol. Saya pikir itulah saat saya menunjukkan pada dunia, bahwa saya bisa bermain di level tinggi," ucapnya.

Namun lain dulu, lain sekarang. Mungkin, empat tahun lalu, Dempsey mampu mengoyak gawang Ghana. Pun demikian dengan Ghana, yang bisa menjebol gawang AS sebanyak dua kali, melalui sontekan Haminu Dramani dan tendangan 12 pas kapten Stephen Appiah.

Tapi sekarang? Keadaan mungkin akan berubah, dan nama pencetak gol juga mungkin akan berganti. Apalagi kedua tim kini memiliki 'algojo' baru di barisan depan mereka. AS punya Landon Donovan, sementara Ghana punya Asamoah Gyan, yang sama-sama telah mengoleksi dua gol.

So, menarik ditunggu, siapa yang akan jadi pemenang sejati di pertandingan ulangan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar