Sabtu, 26 Juni 2010

Forlan Vs Park, Siapa jadi Penentu?

Striker Uruguay, Diego Forlan (kiri), dan gelandang Korea Selatan Park Ji-sung, akan beradu kreasi dan ketajaman.

PORT ELIZABETH, - Duel babak 16 besar antara Uruguay melawan Korea Selatan akan ditentukan oleh bintang kedua tim, yakni Diego Forlan dan Park Ji-Sung. Keduanya akan memiliki pengaruh besar untuk membawa tim mereka menuju babak perempat final.

Sebagai striker, rasanya ketajaman Diego Forlan tak perlu diragukan lagi. Dua klub besar Spanyol, Villarreal dan Atletico Madrid, merasakan betul betapa tajamnya naluri mencetak gol Forlan. Selama tiga tahun membela Villarreal, Forlan sukses 54 mencetak gol dalam 104 penampilan. Lalu di Atletico, striker berusia 31 tahun itu sanggup membobol gawang lawan sebanyak 66 kali dari 102 pertandingan.

Belum cukup sampai di situ, dua penghargaan "Golden Boot", yang merupakan apresiasi UEFA kepada pencetak gol terbanyak di liga Eropa juga telah ia dapatkan. Maka tak heran, label sebagai salah satu striker tertajam di dunia kini ia sandang.

Di Piala Dunia kali ini, Forlan juga telah memperlihatkan ketajamannya. Melawan tuan rumah Afrika Selatan, dua gol Forlan sukses bersarang ke gawang "Bafana Bafana". Meski begitu, Forlan tetap merendah, "Yang terpenting bukanlah dua golku, melainkan bahwa kami telah menang. Ini adalah kemenangan untuk tim," ungkap Forlan seusai mengalahkan Afsel, 17 Juni lalu.

Di sisi lain, Park Ji-Sung juga tak bisa diremehkan. Sudah tak bisa disangkal lagi, Park adalah simbol sepak bola Asia. Bukan hanya rakyat Korea Selatan yang bangga kepadanya, tapi juga seluruh penduduk Asia. Park memang bukan penyerang tajam layaknya Forlan karena ia hanya berposisi sebagai gelandang.

Tapi di sinilah letak kehebatan Park. Ia kerap kali memecah kebuntuan timnya ketika para striker tak sanggup membobol gawang lawan. Hal ini telah ia tunjukkan ketika melawan Yunani, 12 Juni lalu. Striker utama Korsel, Park Chu-Young, tak mampu berbuat banyak untuk membahayakan pertahanan Yunani. Park kemudian datang dari lini kedua dan berhasil menggandakan keunggulan "Macan Asia" menjadi 2-0.

Kini seluruh harapan masyarakat Korsel akan berada di pundak Park. Mampukah ia memenangi duel melawan Forlan di Stadion Nelson Mandela Bay, Sabtu (26/6/2010)? Kita tunggu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar