Minggu, 20 Juni 2010

Judi Marak di Afsel

Seorang petaruh menunjukkan slip judi yang baru saja dia beli dari rumah judi.

JOHANNESBURG, — Beberapa bandar judi terus mengepakkan pasarnya selama Piala Dunia 2010. Meski "Bafana Bafana" hampir tersingkir, hal itu tak mengurangi aktivitas judi di Afsel.

"Banyak sekali rumah judi yang buka. Jumlahnya bisa puluhan. Semuanya resmi, jadi tak perlu sembunyi-sembunyi," kata Chris, seorang warga Pretoria, sambil menunjukkan setruk judinya.

Menurutnya, masyarakat bisa dengan mudah berjudi Piala Dunia. Pasalnya, banyak agen yang berkeliaran di mana-mana dan semuanya resmi.

"Bisa beli siapa saja. Hasilnya tergantung. Kalau kita menang karena mendukung tim yang tak diunggulkan, bisa mendapat enam kali lipat dari uang yang kita belanjakan. Kalau kita mendukung tim yang diunggulkan dan menang, maka hanya mendapat tiga kali lipat," ungkap Chris.

Menurutnya, judi sudah menjadi kebiasaan masyarakat Afsel. Maka dari itu, Piala Dunia membuat kegiatan judi semakin marak. Bahkan, setelah "Bafana Bafana" hampir tersingkir, kini masyarakat lebih suka membicarakan masalah judi. Setiap orang punya analisis masing-masing.

Dia tak tahu berapa uang yang beredar dalam sehari dalam aktivitas judi. Yang pasti, selama Piala Dunia, jumlahnya akan mencapai miliaran rand.

"Ya bayangkan sendiri. Saya hampir setiap hari menyisakan uang 100 rand (sekitar Rp 130.000) untuk memasang taruhan. Penduduk di Afsel 40 juta jiwa lebih. Taruh kata, 75 persen penduduknya memasang taruhan. Maka dari itu, bisa kebayang besar uang yang beredar," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar