Selasa, 13 Juli 2010

Akhir Pahit Karier Gio

Kapten tim nasional Belanda, Giovanni van Bronckhorst.

JOHANNESBURG, Kegagalan tim nasional Belanda meraih gelar juara pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010 rupanya tak hanya menyisakan kekecewaan dan duka mendalam bagi para pelaku dan pendukungnya. Hal itu juga "memaksa" kapten Giovanni van Bronckhorst mengakhiri karier timnasnya dengan pahit.

Melawan Spanyol pada babak final, skuad "Oranje" urung mengubah catatan sejarah mereka pada Piala Dunia. Dini hari tadi, Belanda harus mengakui keunggulan Spanyol setelah Andres Iniesta mencetak gol pada perpanjangan waktu, tepatnya pada menit ke-116.

Di usia yang telah menginjak 35 tahun, Gio, sapaan akrabnya, mengaku amat kecewa dengan hasil akhir Piala Dunia ini. Pasalnya, Gio yang telah berencana gantung sepatu seusai berlaga di Afsel berharap bisa menutup karier timnasnya dengan manis.

"Kami sangat dekat dengan gelar juara dunia, sayang pertandingan tidak berjalan sesuai keinginan kami. Ini sangat mengecewakan," kata pemain Feyenoord Rotterdam itu.

"Kami tak mendapat banyak kesempatan saat melawan Spanyol dan ini sangat mengecewakan. Kami tak mampu mencetak satu gol dari kesempatan yang kami punya itu," sesalnya.

Meski mengaku sedih, Gio juga merasa kebanggaan yang luar biasa selama membela Belanda. Bersama rekan-rekannya, pemain berdarah Ambon itu berhasil menyamai rekor Johan Cruyff dkk yang mampu menembus final Piala Dunia.

"Saya sangat bangga dengan tim dan semua yang telah kami capai. Kami telah melangkah sejauh ini, kami telah memberi segalanya hari ini."

"Jika kami mencetak gol lebih dulu, mungkin pertandingan akan berakhir lain," tutupnya.

Dari tiga pertandingan final yang pernah dilakoni Belanda, yakni tahun 1974, 1978 dan 2010, pasukan "The Flying Dutchmen" selalu gagal menang. Fakta ini pun seolah kian mengukuhkan predikat Belanda yang dicap sebagai "tim hebat tanpa gelar juara dunia".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar