Rabu, 14 Juli 2010

Webb: Wasit Sudah Berbuat Terbaik

Wasit asal Inggris, Howard Webb.

LONDON, - Wasit Howard Webb menyatakan dirinya telah bertugas dengan baik dan tetap mengontrol pertandingan saat memimpin laga final Piala Dunia 2010 antara Belanda dan Spanyol.

Setelah laga tersebut, wasit asal Inggris itu mendapatkan kecaman dari berbagai pihak terutama Belanda. Mereka menuding Webb sebagai biang kekalahan "The Flying Dutchmen" karena terlalu memihak Spanyol. Ditambah, Webb juga dinilai terlalu gampang menghukum pemain karena total telah mengeluarkan 13 kartu kuning.

Dalam situs resmi Premier League, Webb mengatakan, "Apa pun pertandingannya, Anda selalu berharap wasit tidak terlalu banyak terlibat. Bagaimanapun juga, kami harus tegas untuk tetap mengendalikan permainan."

Mantan perwira polisi ini menambahkan, "Kami rasa kami tidak punya banyak pilihan selain mengatur pertandingan seperti yang kami inginkan. Kami merasa puas karena telah menyelesaikan pekerjaan yang cukup berat dengan kemampuan terbaik yang kami miliki."

"Itu pertandingan yang sangat menantang untuk ditangani, tetapi rasanya akan sama bagi wasit mana pun. Itu salah satu laga paling alot yang pernah melibatkan kami dan kami rasa kami telah bekerja keras untuk tetap fokus pada sepak bola," lanjut wasit di final Liga Champions 2010 itu.

Webb juga dituding tak tegas dalam menghukum pemain. Banyak kalangan yang menyesalkan Nigel de Jong lolos dari kartu merah setelah melakukan tendangan kungfu ke dada Xabi Alonso.

"Kami mencoba menerapkan beberapa aturan saat bertugas kepada kedua belah pihak, menasihati pemain atas beberapa tekelnya, menjauhkan pemain ketika mengelilingi ofisial, dan berbicara kepada pemain senior untuk mencoba menenangkan rekan-rekannya," ucap Webb.

Webb merupakan wasit kedua dari Inggris yang memimpin final Piala Dunia setelah Jack Taylor pada 1974. Ia pun merasa bangga bisa tampil di laga puncak Piala Dunia. "Menjadi kehormatan luar biasa telah terpilih untuk turnamen ini dan kami memiliki enam pekan yang indah di Afrika Selatan. Orang-orang membuat kami merasa benar-benar diterima dan kami sangat menikmati pengalaman terlibat dalam sebuah peristiwa luar biasa dan unik," paparnya.

Sejumlah pengamat, termasuk Presiden FIFA Sepp Blatter, mengakui, tugas yang diemban Webb dan para pembantunya sangat berat. Pada laga tersebut, para pemain seolah tidak mau mengikuti aturan fair play. Maka, wajar jika Webb melayangkan banyak kartu di laga tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar