Senin, 12 Juli 2010

Mabuk, Suami Istri Debat Final

Fanny van der Vaart dan istrinya mendukung tim yang berbeda saat menonton Uruguay lawan Jerman. Mereka juga pendukung tim berbeda pada final nanti.

PRETORIA, — Hanya sedikit yang menonton partai perebutan urutan ketiga antara Uruguay dan Jerman di FIFA Fan Fest Centurion, Sabtu (10/7/2010). Namun, justru cukup nyaman bagi orang tua seperti Fanny van der Vaart dan istrinya. Mereka datang menonton dengan membawa kursi, menghabiskan beberapa gelas bir, lalu mabuk.

Tingkah laku Fanny dan istrinya cukup mengundang perhatian. Mereka langsung bereaksi jika ada yang meniup vuvuzela. Bahkan, mereka juga suka membuat gerakan-gerakan lucu.

Namanya saja sudah mabuk, keduanya sering berbuat aneh-aneh. Padahal, usia Fanny sudah 63 tahun dan istrinya 57 tahun. Namun, mereka tetap semangat menonton bola. Pipi mereka dilukis bendera sesuai tim yang dibela. Fanny melukis bendera Jerman, sedangkan istrinya Uruguay. Mereka juga tak mau kalah membawa dan meniup vuvuzela.

"Kami menonton karena jumlah penonton sudah tak sebanyak dulu. Sekarang, kami bisa bebas dan tenang," kata Fanny.

Fanny dan istrinya juga tak bisa akur. Mereka selalu membela tim yang berbeda. Fanny membela Jerman, sedangkan istrinya membela Uruguay.

"Untuk final, saya akan membela Belanda sebab kami juga keturunan Belanda. Selain itu, Belanda bermain bagus dan di sana ada pemain yang namanya mirip dengan nama saya, yakni Rafael van de Vaart," kata Fanny van der Vaart.

Namun, pendapat itu langsung dibantah istrinya. Dia akan membela Spanyol. Meski dia juga keturunan Belanda, tapi dia menyukai Spanyol.

"Saya akan mendukung Spanyol. Belanda tak akan ada apa-apanya. Jerman saja dikalahkan mereka," kata istri Fanny.

Mereka pun berdebat seperti anak kecil, kemudian bercanda. Fanny pura-pura melayangkan pukulan ke pipi istrinya, sementara sang istri membalas dengan menyodorkan pantatnya, hingga menjadi perhatian banyak orang.

Namun, tentu saja itu hanya canda suami istri. Meski sudah tua, mereka bergairah juga menyaksikan sepak bola, lengkap dengan atributnya. Bahkan, mereka juga sering adu keras meniup vuvuzela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar